Manusia Perilaku Terpuji

Oleh : Abu Abdillah Handy Al-Basri

Assalamu’alaikum wr.wb.

Segala puji total hanya untuk dan milik Alloh swt. Tiada yang berhak menyandang sifat terpuji yang paling agung kecuali hanya Alloh saja.Makhluknya hanya berupaya dan berusaha untuk bisa bersikap dan berperilaku terpuji bukan untuk menyamai-Nya,melainkan hanya untuk mengharap ridho dari-Nya,agar dicintai oleh-Nya.Sholawat akan terus kita curahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad saw. kepada keluarganya,shohabatnya,dan juga pengikutnya yang insyaAlloh diberikan syafaat olehnya di akhirat kelak,Amiin…

Sahabatku yang dimuliakan Alloh,Manusia yang paling mulia adalah yang paling baik akhlaknya,sehingga dengan mulia akhlaknya maka akan paling bertaqwa kepada Alloh jikalau dia memang manusia yang beriman kepada-Nya.ini sesuai dengan firman Alloh swt dalam Al-Qur’an yang mengatakan innaakromakum’indallohiatkookum,yang artinya sebaik-baik kalian di hadapan Alloh adalah yang paling bertaqwa.oleh karena itu,kita memang harus bisa menjadikan taqwa sebagai bekal di dalam kehidupan sehari-hari.

Orang yang berperilaku terpuji,maka dia tentu akan disenangi oleh orang lain,karena memang fitrah manusia adalah menyukai sesuatu yang baik,yang terpuji,dan yang indah.Oleh karena itu,jikalau kita ingin disenangi orang lain serta dicintai Alloh dan Rosul-Nya,maka kuncinya adalah berperilakulah terpuji.Namun,seperti apakah perilaku terpuji itu? Nah,itu lah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini,agar dengan mengatahuinya,kita dapat memahami dan mengimplikasikan dalam kehidupan kita.

Sebuah hadist Shohih yang diriwayatkan dari Imam Muslim mengatakan, Dari Nawwas ibn Sam’an r.a. berkata : Aku bertanya kepada Rosululloh saw. tetang al-bir dan al-itsm.Nabi saw. menjawab : “Al-Bir itu adalah berakhlak baik,sedangkan al-itsm itu adalah sesuatu yang tergores di dalam hati mu dan kamu akan tidak senang bila orang lain mengetahuinya.(HR.Muslim).Adapun maksud dari hadist ini adalah bahwa kebaikan itu berada dalam kebaikan akhlak.hal ini karena seorang yang berkahlak akan senatiasa menampakkan perbuatannya yang baik dan meninggalkan perbuatan yang buruk.[1] Jadi yang namanya akhlak terpuji adalah akhlak yang menampakkan kebaikkan akhlak dari dirinya dan juga meninggalkan perbuatan yang buruk.Selain itu ada hadist shohih lainnya yang mengatakan bahwa : “mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim: 2553).[2]Jadi jikalau seorang mukmin dikatakan paling sempurna imannya,maka lihatlah akhlak nya,jikalau paling baik akhlaknya,maka sempurnalah imannya,begitulah yang dikatakan oleh Rosulullah saw yang mulia.Begitu banyak hadist-hadist yang menjelaskan keutamaan orang yang berkahlak mulia atau terpuji.Salah satu contoh akhlak terpuji adalah yang dikatakan dalam hadist Bukhori yang satu ini, Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Nabi saw berkata : “Sungguh kejujuran itu menunjukkan pada kebaikkan dan kebaikkan itu menunjukkan jalan ke surga,dan sungguh seorang itu benar jujurnya sampai ia kenal seorang yang jujur;dan sungguh dusta itu akan menunjukkan jalan ke neraka,dan sungguh seorang yang benar berbohong sampai ia kenal seorang pendusta.”(HR.Bukhori).Penjelasan dari hadist ini adalah bahwa kejujuran adalah puncak keutamaan yang menjadikan dasar tegaknya masyarakat,tertibnya segala urusan,dan perjalanan hidup yang terpuji.Kejujuran juga akan mengangkat tinggi martabat seorang di hadapan orang banyak,tempat kepercayaan,dicintai banyak orang.[3] Kejujuran juga menjadi salah satu indikator perilaku terpuji,sehingga jikalau seorang tersebut benar-benar teguh menjaa kejujuran di dalam setiap perkataan dan perbuatannya,maka orang tersebut telah mengaplikasikan sikap terpuji tersebu,Namun selain kita bersikap dan berkata jujur kita juga diperintahkan untuk bersama orang-orang yang jujur,seperti lanjutan dari kalimat hadist di atas.Hal tersebut sejalan dengan apa yang difimankan Alloh swt dalam Al-Qur’an yang mengatakan :

$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# (#qçRqä.ur yìtB šúüÏ%Ï»¢Á9$# ÇÊÊÒÈ

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.(Q.S.At-Taubah : 119).

Dalam ayat ini jelas sekali Alloh memerintahkan kita agar bertaqwa kepada-Nya dan juga agar kita bersama orang-orang yang jujur.

Selanjutnya,ciri-ciri orang yang berperilaku atau berakhlak terpuji adalah menegakkan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar.Amar Ma’ruf ber’arti menyuruh kepada kebaikan,sedangkan Nahi Mungkar adalah mencegah atau melarang dari yang Mungkar.dua hal ini merupakan perintah yang harus ditegakkan oleh orang yang beriman karena merupakan perintah Alloh swt.

öNçGZä. uŽöyz >p¨Bé& ôMy_Ì÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/ šcöqyg÷Ys?ur Ç`tã Ìx6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3

kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (Q.S.Ali Imron : 110)[4]

Ayat ini menjelaskan bahwa kita ummat Islam adalah ummat terbaik yang Alloh ciptakan untuk seluruh ummat manusia dan diperintahkan untuk menyuruh kepada yang ma’ruf(kebaikan) dan mencegah dari yang mungkar(jelek) dan tentunya yang paling penting adalah beriman kepada Alloh swt. Kalau kita perhatikan susunan ayat di atas kita dapatkan bahwa penyebutan amar ma’ruf dan nahy munkar (menyuruh kepada yang baik dan mencegah dari yang munkar) didahulukan dari pada penyebutan iman kepada Allah, padahal iman kepada Allah merupakan derajat tertinggi dan lebih dahulu keberadaannya, bahkan amar ma’ruf dan nahy munkar merupakan konsekwensi iman kepada Allah.Ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya amar ma’ruf dan nahy munkar, dan umat yang melakukannya adalah umat yang terbaik, karena umat itu telah mencurahkan segala potensi dan kemampuannya untuk mewujudkan kebaikan dan mencegah timbulnya kejahatan bagi umat manusia.Sedangkan Hamka berpendapat bahwa pokok dari amar ma’ruf adalah mentauhidkan Allah, Tuhan semesta alam. Sedangkan pokok dari nahi munkar adalah mencegah syirik kepada Allah. Implementasi amar ma’ruf nahi munkar ini pada dasarnya sejalan dengan pendapat khalayak yang dalam bahasa umumnya disebut dengan public opinion, sebab al ma’ruf adalah apa-apa yang disukai dan diingini oleh khalayak, sedang al munkar adalah segala apa yang tidak diingini oleh khalayak. Namun kelalaian dalam ber-amar ma’ruf telah memberikan kesempatan bagi timbulnya opini yang salah, sehingga yang ma’ruf terlihat sebagai kemunkaran dan yang munkar tampak sebagai hal yang ma’ruf.

Saudaraku yang budiman,setelah dua hal tadi di atas yang menjadi indikator seseorang berkahlak terpuji,maka hal terakhir adalah jadilah kita manusia yang bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya manusia yang ada.tidak peduli agama apapun,tidak peduli suku atau ras apapun,tugas kita agar menjadi manusia yang paling baik dan terpuji adalah bisa bermanfaat bagi manusia lainnya.ini sesuai dengan hadist Nabi saw yang menyatakan : “Khairunnas anfa’uhum linnas” “Sebaik-baik manusia diantaramu adl yg paling banyak manfaat bagi orang lain.” Hadits ini seakan-akan mengatakan bahwa jikalau ingin mengukur sejauh mana derajat kemuliaan akhlak kita maka ukurlah sejauh mana nilai manfaat diri ini? Istilah Emha Ainun Nadjib- tanyakanlah pada diri ini apakah kita ini manusia wajib sunat mubah makruh atau malah manusia haram? Apa itu manusia wajib? Manusia wajib ditandai jikalau keberadan sangat dirindukan sangat bermamfat perilaku membuat hati orang di sekitar tercuri. Tanda-tanda yg nampak dari seorang manusia wajib diantara dia seorang pemalu jarang mengganggu orang lain sehingga orang lain merasa aman darinya. Perilaku keseharian lebih banyak kebaikannya. Ucapan senantiasa terpelihara ia hemat betul kata-kata sehingga lbh banyak berbuat daripada berbicara. Sedikit kesalahan tak suka mencampuri yang bukan urusan dan sangat ni’mat kalau berbuat kebaikan. Hari-hari tak lepas dari menjaga silaturahmi sikap penuh wibawa penyabar selalu berterima kasih penyantun lemah lembut bisa menahan dan mengendalikan diri serta penuh kasih sayang.Bukan kebiasaan bagi yang akhlak baik itu perilaku melaknat memaki-maki memfitnah menggunjing bersikap tergesa-gesa dengki bakhil ataupun menghasut. Justru ia selalu berwajah cerah ramah tamah mencintai karnu Allah membenci karnu Allah dan marah pun karena Allah SWT subhanallaah demikian indah hidupnya.[5]

Demikian pembahasan saya kali ini mengenai ciri-ciri dari orang yang terpuji,semoga dengan pembahasan kali ini bisa menjadi inspirasi bagi anda semua dan juga bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Amiin ya Robba’alaamin…



[1] Buku Hadist Arba’in: Masalah Aqidah,Syari’ah,dan Akhlaq,Oleh Ayat Dimyati,hal 158-159.

[2] http://one.indoskripsi.com/node/6500

[3] Buku Hadist Arba’in: Masalah Aqidah,Syari’ah,dan Akhlaq,Oleh Ayat Dimyati,hal 158&160.

[4] Kitab Tarjamah Riyadhus Sholihin,jilid 1,Oleh Drs.Muslich Shabir.

[5] Ceramah KH.Abdulloh Gymnastiar.

0 komentar:

Posting Komentar

Jama'ah